Selasa, 20 Januari 2009

tentang CINTA


“Kamu mengaku mencintai Allah

Padahal perbuatanmu bertentangan dengan perintah-Nya

Seandainya cintamu itu sejati , niscaya kamu selalu mentaati-Nya

Sesungguhnya orang yang mencintai selalu patuh kepada yang dicintainya….”



......

Cinta kepada Allah
adalah cinta yang ABADI

Cinta kepada makhluk karena Allah
adalah cinta yang SETIA

Cinta kepada makluk karena nafsu
adalah cinta yang pasti berujung kecewa

tapi,
tanpa cinta
HIDUP pasti Menderta

Kamis, 15 Januari 2009

Mengembara Menembus Kehidupan (seri:jatuh cinta)



Cerbung 1

Hati tak menentu, jiwa terus merindu, emosi terus merayu, bayangan terus melaju, dan harapan semakin membeku. Ya, itu yang aku rasakan saat ini. Semenjak mata ini tak sengaja menatap seraut wajah itu, seakan menjadi candu yang membangunkan perasaan rindu.

Kata sebagian orang jatuh cinta itu berjuta rasanya. Ah… tapi kok aku merasa bahwa cinta bagaikan sebuah musibah. Mengapa? Ketika cinta bukan karena Allah SWT, saat itu nafsu yang berbicara. Hati diajak terus merindukan wajahnya, mata diajak mengintip gerak-geriknya, dengan meninggalkan segala logika atau akal sehat.

Apakah cerita lalu akan terulang!

Apakah kenangan lalu terjadi kembali!

“Ah, tidak!”, kataku dengan tegas walau dalam hati. Tapi …



(ceritanya bersambung dulu ya, lagi males!!! Biar penasaran. Ya pertama2 introduction dulu deh)

boleh dilihat dan dibajak


Cobalah kita berpikir ketika harus mempunyai sebuah karya yang baru yang inovative dan kreative.

Duhai jiwa,
ayo kreative
ayo berinovasi

jangan jadikan sebuah kekurangan untuk terus mengeluh
tapi jadikan kekurangan sebagai sebuah tantangan ....

sebuah kisah tentang DAKWAH !!!

Insya Allah ini adalah sebuah kisah yang ana temukan di buku “Kesaksian seorang Dokter” hal 88, bisa menambah semangat kita untuk terus berdakwah dan saling menasehati akan kebaikan

Saya sangat kagum kepada seseorang yang telah berumur enam puluh tahun , akan tetapi ia masih giat dalam menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran . Ketika saya katakan kepadanya betapa saya sangat mengaguminya dalam hal ini, ia berkata ,”Saudaraku aku mempunyai satu kisah.”

Saya bertanya , “Kisah apakah itu?”

Ia berkata,”Sejak tiga puluh tahun yang lalu kami bertiga bersama teman-teman bekerja diperusahaan GT yg bergerak dibidang perminyakan di daerah Muhayidah , saat itu kami sangat meremehkan perkara shalat kecuali salah seorang dari kami, dialah orang yang paling rajin menjaga sholatnya.

Lima belas tahun yang lalu teman yang paling rajin ini meninggal dunia , tujuh tahun kemudian aku melihatnya didalam mimpi, aku bertanya kepadanya, “Apa yang kamu dapatkan?” Ia menjawab , “Ternyata kesalahanku lebih banyak dari pada kebaikanku.”

Aku katakan , “Jadi kamu masuk neraka?”

Ia menjawab, “Tidak.”

Aku bertanya, “Bagaimana bisa? Padahal kesalahanmu lebih banyak dari pada kebaikanmu?”

Ia menjawab, ”Apakah kamu masih ingat saat aku mendatangimu saat kamu dan si Fulan sedang bermain tenis meja, lalu aku mengajak kalian untuk menunaikan sholat , akan tetapi kalian tidak mau, kemudian aku mengambil meja tenis kalian lalu menggiring kalian ke masjid, selanjutnya kita sholat berjama’ah?”

Aku jawab, “Ya aku ingat.”

Ia berkata,”Demi Allah , aku menemukan kejadian tersebut dalam catatan perbuatanku, dengan kejadian itu kebaikanku menjadi lebih berat –dalam timbangan- dari pada kesalahanku sehingga aku dimasukkan ke dalam surga.”

Setelah kejadian itu, aku mulai rajin menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran , giat melakukannya demi mengharap rahmat Allah Ta’ala agar Dia berkenan mempertemukan aku dan temanku tersebut di surga yang indah.”